Kemenkes: Banyak Gudang Farmasi, Vaksin, hingga Bank Darah Rusak akibat Bencana Sumatera

WAKIL Menteri Kesehatan Benyamin Paulus Octavianus mengatakan ada banyak gudang farmasi yang rusak akibat bencana yang terjadi di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Selain itu, dia juga mengatakan stok vaksin dan darah juga rusak.

“Vaksin, bank darah, itu semua rusak. Karena seperti bank darah misalnya, itu semua air conditioner atau AC mati,” kata dia dalam konferensi pers di Kementerian Kesehatan pada Jumat, 5 Desember 2025.

Untuk mengantisipasi stok obat-obatan, vaksin, serta darah yang rusak, kata dia, tenaga kesehatan telah menyediakan genset khusus untuk menyalakan AC.

Benyamin mengatakan, listrik menjadi sumber daya paling vital dan dibutuhkan saat menangani korban bencana. Sebab, ada pasien tertentu yang membutuhkan pemasangan alat dengan menggunakan listrik.

Sementara, sampai saat ini, mayoritas titik di lokasi bencana masih belum tersentuh listrik dan gelap gulita saat malam hari.

Berdasarkan data terakhir dari Bada Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Jumat siang, 5 Desember 2025, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, sejak pekan lalu mencapai 893 jiwa, sementara 521 lainnya masih hilang, dan 4.200 lebih mengalami cedera.

Beberapa jenis penyakit pun mulai bermunculan di lokasi bencana. Mulai dari demam, batuk, dan pilek. Berbagai jenis penyakit itu tak hanya menyerang usia anak, tetapi juga rang dewasa.

Banjir dan longsor melanda 51 kabupaten-kota di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, pada Rabu, pekan lalu. Sesuai dengan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Kamis, 4 Desember 2025, korban meninggal akibat bencana Sumatera ini sebanyak 836 orang serta ratusan orang dinyatakan hilang.

Khusus di Kabupaten Tapanuli Selatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat korban meninggal akibat bencana di wilayah ini sebanyak 89 orang dan 109 orang masih dinyatakan hilang. Adapun jumlah pengungsi di kabupaten ini sebanyak 8.774 orang.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tapanuli Tengah, Mariati Simanulang, mengimbau agar para pengungsi yang membawa anak-anak untuk tetap rutin memeriiksa di pos komando kesehatan yang disediakan. Ia mengatakan seluruh pemeriksaan dan penanganan kesehatan itu gratis. "Jadi, jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin," kata Mariati.