Banjir Sumatera, IDAI: Anak-Anak adalah Kelompok Rentan yang Harus Dilindungi

Liputan6.com, Jakarta Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Piprim Basarah Yanuarso SpA mengingatkan bahwa di antara korban banjir Sumatera, anak-anak termasuk kelompok rentan yang harus dilindungi.

"Selain lansia (orang lanjut usia), ibu hamil dan difabel, anak-anak ini sangat rentan dan perlu kita lindungi," kata Piprim dalam Media Briefing bertajuk: Tanggap Darurat Bencana pada Senin, 1 Desember 2025 secara daring.

Anak-anak korban banjir di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara yang berada di tempat pengungsian rentan terkena penyakit menular. Mulai dari penyakit pernapasan hingga hal yang Piprim khawatirkan bisa menular adalah campak.

Di kesempatan yang sama Satgas Penanggulangan Bencan IDAI dokter Kurniawan Taufiq Kadafi, SpA (K) mengungkapkan penyakit lain yang juga rentan terjadi pada anak saat bencana adalah diare, demam berdarah, dan leptospirosis.

Guna mencegah masalah kesehatan di tempat pengungsian atau dalam kondisi bencana, Piprim mengingatkan orang dewasa memberikan perlindungan kepada anak. Termasuk soal pemberian makanan bergizi dan akses air bersih.

"Pastikan anak mendapatkan makanan bergizi, mendapatkan air bersih yang aman," tutur Piprim.

Selain faktor fisik, Piprim juga menyorot kesehatan mental anak yang juga rentan mengalami gangguan saat kondisi bencana.

"Anak-anak bisa mengalami trauma, ketakutan, cemas, mimpi buruk. Sehingga perlu upaya kita untuk mengajak mereka bermain," tutur Piprim.

Aktivitas lain seperti menggambar atau mewarnai, menurut Piprim, juga bisa membantu 'melalaikan' perasaan tidak nyaman hadapi bencana pada anak.

Di kesempatan yang sama, Piprim juga mengungkapkan agar ibu yang masih menyusui anak di bawah satu tahun terus didukung. Bentuk dukungan bisa dengan memberikan tempat yang nyaman untuk menyusui di pengungsian hingga dukungan dari ibu-ibu lain.

"Jangan sampai ibu-ibu yang tetap memberikan ASI tidak kita dukung," tegasnya.

Ditambahkan Kadafi, pemberian ASI pada anak di bawah satu tahun pada saat di pengungsian atau bencana adalah hal penting. Jangan karena kondisi yang sulit untuk menyusui membuat bayi jadi diberikan susu formula. Apalagi pemberian susu formula membutuhkan akses air bersih, bahan bakar, serta kesinambungan adanya susu formula.

"Pemberian susu formula bisa meningkatkan risiko diare, bahkan kematian pada bayi," kata Kadafi.